Judul Artikel : Development of performance assessment instrument based contextual learning for measuring students laboratory skills
Link Artikel : https://drive.google.com/file/d/147jvpb_90YQKxtdP3SO3xPt9M70BCGt3/view?usp=sharing
ANALISIS ARTIKEL
Latar Belakang
Hal yang melatarbelakangi penelitian di dalam artikel ini adalah tentang kekurangan ataupun kelemahan dalam penilaian keterampilan laboratorium, di mana saat ini belum ada pedoman yang spesifik dalam melakukan penilaian. Selain itu, penilaian individu terhadap siswa selama mereka melakukan praktikum laboratorium juga belum teramati dan diukur dengan baik. Sebagai alternatif, penilaian kinerja atau performance assessment dapat digunakan untuk mengukur keterampilan laboratorium siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah instrumen penilaian kinerja yang dihasilkan dari penelitian tersebut dapat digunakan untuk menilai keterampilan dasar laboratorium siswa. Dengan kata lain, penelitian di dalam artikel ini bertujuan untuk memperbaiki cara penilaian keterampilan laboratorium siswa
Metode
Penelitian di dalam artikel ini dilakukan di SMK Kesehatan Bina Mandiri dan SMK Avicenna Lasem. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D). Penelitian pengembangan tidak menggunakan populasi umum, tetapi hanya menggunakan subjek terbatas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas farmasi tahun ajaran 2015/2016. Sekolah yang dimaksud untuk menguji kelas kecil, skala besar untuk implementasi instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan. Subjek penelitian pada pengujian skala kecil berjumlah sepuluh siswa. Subjek penelitian pada pengujian skala besar berjumlah 26 siswa dan subjek penelitian pada implementasi berjumlah 29 siswa. Penelitian di dalam artikel ini menggunakan metode penelitian R&D yaitu memiliki tiga tahapan pengembangan yang meliputi mendefinisikan (define) , merancang (design), dan mengembangkan (develope).
Hasil dan Kesimpulan
Hasil umpan balik dari guru dan pengamat terhadap penilaian kinerja yang dikembangkan menunjukkan bahwa pengguna harus memberikan penilaian dalam kategori praktis hingga sangat praktis dengan rentang skor antara 42-53. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa instrumen yang dikembangkan secara umum memiliki tingkat kualifikasi praktis. Hasil ini konsisten dengan penelitian Haksani [10] di mana alat yang dikembangkan mendapatkan tanggapan positif dari pengguna melalui respons kuesioner, sehingga alat yang dikembangkan dinyatakan praktis. Kegiatan penilaian di laboratorium dapat membantu guru untuk menentukan keterampilan laboratorium siswa. Penilaian otentik dimaksudkan untuk mengukur keterampilan laboratorium siswa dengan situasi yang sebenarnya. Penilaian otentik dapat dilakukan dalam berbagai cara baik dengan menggunakan penilaian kinerja. Implementasi menggunakan penilaian kinerja dapat dilakukan selama bekerja di laboratorium farmasi untuk mengukur keterampilan laboratorium siswa. Instrumen penilaian kinerja yang diarahkan selama proses kerja laboratorium yang saat ini sedang diamati, menganalisis, menginterpretasi data, dan terakumulasi selama proses kerja laboratorium. Materi yang diperoleh siswa selama pembelajaran materi farmasi dapat digunakan dalam kehidupan sosial.
Hasil pengembangan telah meningkatkan tugas guru saat praktikum dilakukan. Guru harus menjelaskan materi dan mengamati semua siswa untuk menilai keterampilan laboratorium mereka. Hambatan ini dapat diatasi dengan teknik penilaian pendamping, penilaian diri oleh rekan siswa juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini. Instrumen penilaian kinerja juga masih perlu dikembangkan dengan kreativitas dan kebutuhan, sehingga guru dapat dengan mudah mencatat kemampuan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar