Judul Artikel : Sex and Grade Issues in Influencing Misconceptions about Force and Laws of Motion: An Application of Cognitively Diagnostic Assessment
Link Artikel : https://drive.google.com/file/d/1X4L3t0PYL-dbaX_NBiJEf9KClqwxcGtw/view?usp=sharing
ANALISIS ARTIKEL
PENDAHULUAN
Di dalam artikel ini menjelaskan bahwasanya konsep gaya dan hukum gerak adalah konsep kunci dalam pembelajaran mekanika dan pemahaman konsep-konsep fisika lain yang kompleks. Jika siswa memiliki pemahaman yang salah tentang konsep ini, pembelajaran mekanika akan kehilangan makna, yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam pembelajaran fisika. Jenis kelamin dan tingkat kelas mungkin mempengaruhi pemahaman salah siswa. Latar belakang siswa, seperti jenis kelamin dan tingkat kelas, bisa memengaruhi pemahaman fisika mereka. Namun, ada perbedaan pendapat dalam penelitian tentang bagaimana hal ini memengaruhi kesalahpahaman mereka. Beberapa penelitian menemukan bahwa siswa laki-laki cenderung memiliki lebih sedikit kesalahpahaman daripada siswa perempuan, baik di sekolah menengah maupun universitas. Namun, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara siswa laki-laki dan perempuan dalam hal kesalahpahaman. Selain itu, beberapa penelitian menemukan bahwa mahasiswa universitas yang lebih tinggi tingkatnya memiliki lebih sedikit kesalahpahaman tentang fisika daripada mahasiswa tingkat yang lebih rendah. Meskipun begitu, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam tingkat kesalahpahaman antara siswa SMA dari berbagai kelompok usia. Intinya, semua siswa memiliki kesalahpahaman yang serupa tentang fisika, terlepas dari usia atau jenis kelamin mereka.
METODE
Peserta adalah 522 siswa SMA di empat sekolah negeri di Bangkok, Thailand. Enam ratus siswa SMA diacak menggunakan metode multistage random sampling. Namun, hanya 522 peserta yang memberikan persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dan menyelesaikan semua item dalam tes diagnostik untuk kesalahpahaman tentang gaya dan hukum gerak dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) tes diagnostik untuk kesalahpahaman tentang gaya dan hukum gerak, dan (2) rubrik penilaian yang digunakan untuk menilai respon item peserta dalam tes diagnostik.
HASIL TEMUAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa SMA yang memiliki kesalahpahaman tinggi untuk keenam atribut tersebut. Terdapat perbedaan signifikan dalam proporsi siswa laki-laki dan perempuan yang memiliki kesalahpahaman tentang gaya resultan. Selain itu, terdapat perbedaan signifikan dalam proporsi siswa dari tingkat kelas yang berbeda yang memiliki kesalahpahaman tentang gaya resultan dan hukum gerak Newton kedua. Temuan penelitian menyarankan guru untuk mengembangkan program remedial untuk memperbaiki kesalahpahaman siswa SMA tentang gaya dan hukum gerak untuk keenam atribut tersebut.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian di dalam artikel ini diambil dari tujuan dilakukan nya penelitian yaitu bertujuan untuk mendiagnosis kesalahpahaman siswa SMA tentang gaya dan hukum gerak menggunakan CDA dan membandingkan perbedaan proporsional siswa dari jenis kelamin dan tingkat kelas yang memiliki kesalahpahaman tentang setiap atribut gaya dan hukum gerak. Temuan menunjukkan bahwa persentase peserta yang memiliki kesalahpahaman tinggi untuk keenam atribut yaitu (1) gaya resultan, (2) hukum gerak Newton pertama, (3) hukum gerak Newton kedua, (4) hukum gerak Newton ketiga, (5) gaya gesek, dan (6) gaya gravitasi. Hanya terdapat perbedaan signifikan dalam proporsi siswa laki-laki dan perempuan yang memiliki kesalahpahaman tentang gaya resultan. Selain itu, hanya terdapat perbedaan signifikan dalam proporsi siswa dari tingkat kelas yang berbeda yang memiliki kesalahpahaman tentang gaya resultan dan hukum gerak Newton kedua. Temuan menunjukkan bahwa siswa SMA laki-laki dan perempuan memiliki kesalahpahaman yang serupa. Selain itu, peserta masih mempertahankan kesalahpahaman tersebut bahkan setelah konsep tersebut diajarkan kepada mereka. Hal ini menunjukkan bahwa peserta dari setiap tingkat kelas menunjukkan kesalahpahaman yang serupa, seperti tercermin dari persentase tinggi pameran kesalahpahaman.
NOVELTY
Penelitian di dalam artikel mencakup pembandingan proporsi siswa dari jenis kelamin dan tingkat yang berbeda yang memiliki kesalahpahaman tentang setiap atribut gaya dan hukum gerak, memberikan wawasan baru tentang efek latar belakang siswa terhadap kesalahpahaman mereka serta penggunaan model evaluasi diagnostik kognitif (CDA) untuk menganalisis respons siswa dalam mengidentifikasi kesalahpahaman mereka tentang gaya dan hukum gerak. Dalam konteks ini, CDA digunakan untuk memberikan informasi diagnostik yang lebih rinci tentang kesalahan pemahaman siswa, yang dapat menjadi panduan yang berharga bagi pengajaran dan pembelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar