Judul Artikel : Enhancing scientific argumentation skill through partnership comprehensive literacy
Link Artikel : Klik Disini
ANALISIS ARTIKEL
Pendahuluan
Penelitian di dalam artikel ini berfokus pada penggunaan Keterampilan Membaca Literasi Komprehensif (PCL) sebagai strategi membaca untuk mendukung membaca dalam ilmu pengetahuan dan untuk mengeksplorasi tingkat argumen ilmiah siswa. Keterampilan Membaca Literasi Komprehensif (PCL) merupakan strategi membaca untuk meningkatkan kompetensi membaca. Ini digunakan untuk menyelidiki aktivitas siswa dalam konteks sebelum, selama, dan setelah membaca. PCL memiliki empat komponen: pernyataan konten, apa yang saya pikirkan, apa yang dikatakan teks, dan bukti dari teks. PCL memiliki beberapa manfaat. Pertama, itu dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman melalui verifikasi konsep. Kedua, ini memberikan kesempatan untuk membuat prediksi. Terakhir, itu dapat digunakan untuk belajar membenarkan temuan dan mendukung ide-ide. Ini berarti siswa dapat menyusun argumen yang layak setelah melakukan aktivitas membaca. Argumen yang dikembangkan adalah untuk membangun gagasan yang benar dan salah dalam memperkuat interpretasi dan menangani kesalahpahaman. PCL juga dapat menjadi alat potensial untuk mendukung keterampilan argumentasi ilmiah. Siswa diharapkan untuk menghubungkan pernyataan benar atau salah (klaim) yang terhubung dengan bukti dari teks. Ini menggambarkan bahwa aktivitas membaca dapat disusun untuk mendukung aktivitas lainnya.
Metode
Penelitian di dalam artikel ini menggunakan metode campuran untuk mengidentifikasi dan meningkatkan keterampilan argumentasi ilmiah siswa. Instrumen yang digunakan adalah kumpulan pertanyaan tentang listrik dan magnetisme. Selain itu, instrumen rubrik tingkat argumen yang berisi komponen argumen digunakan untuk menganalisis tingkat argumen ilmiah siswa. Peserta dalam penelitian ini adalah 40 mahasiswa perguruan tinggi terdiri dari 25 perempuan dan 15 laki-laki di jurusan pendidikan fisika yang mengambil mata kuliah dasar fisika.
Hasil
Berdasarkan data pada Tabel 1, mayoritas argumen ilmiah tertulis oleh siswa berada pada level 3. Pada level ini, siswa mengemukakan klaim, menyajikan bukti, dan menjelaskan hubungan antara bukti dan klaim dengan menggunakan penalaran. Proporsi siswa yang mencapai level ini mencapai lebih dari tiga perempat dari total siswa pada setiap tes terbuka. Sementara itu, jumlah siswa yang mencapai level 2 berkisar antara 7,5% hingga 25% dari jumlah keseluruhan. Pada level ini, siswa hanya menyajikan klaim yang didukung oleh satu bukti saja. Menariknya, hanya satu peserta yang mencapai level 4 dalam konteks sirkuit dc, sementara tidak ada yang mencapai level 1 dan level 5. Data pada Tabel 1 juga menunjukkan bahwa level 3 mendominasi tingkat argumen tertulis non-ilmiah, sementara hanya dua siswa yang mencapai level 2 dalam konteks tersebut
Peran PCL dalam mengembangkan tingkat argumentasi ilmiah dipengaruhi oleh keberadaan komponennya. Semua komponen membangun tujuan dan niat yang spesifik (misalnya, keyakinan dalam membaca) serta teks-teks kritis (misalnya, keyakinan dalam menulis) ketika siswa harus membaca, mencari, dan menganalisis bukti. Akibatnya, semua kegiatan dalam membaca ilmu pengetahuan yang difasilitasi melalui komponen-komponen ini membawa keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan argumen tertulis. Bahkan, tiga perempat siswa yang berkontribusi dalam mengembangkan argumen tertulis dapat mengajukan klaim-penalaran-bukti (CRE) secara ilmiah. Berdasarkan data ini, kita dapat menyimpulkan bahwa siswa berhasil memahami struktur argumen tertulis dan konsep fisika dalam teks-teks tersebut.
Diskusi serta Penarikan Kesimpulan
Penelitian di dalam artikel ini memberikan pemahaman baru tentang penggunaan PCL sebagai kegiatan epistemik dalam memfasilitasi dan memediasi perkembangan argumen ilmiah siswa. Pentingnya PCL dalam menyambung pemahaman konsep atau prinsip ilmiah dalam fisika sangat dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan argumentasi. Dengan kata lain, PCL mendorong siswa untuk belajar lebih lanjut karena metode PCL melibatkan siswa dalam membaca secara kritis, menafsirkan teks, dan mendukung serta membela klaim dengan bukti. Penelitian ini telah memberikan upaya penting tentang bagaimana menggunakan PCL dalam mengembangkan keterampilan argumentasi ilmiah. Penelitian ini berkontribusi pada metode alternatif bagi guru dan pendidik guru dalam strategi membaca untuk meningkatkan keterampilan argumentasi ilmiah siswa di kelas.
NOVELTY
Kebaruan di dalam artikel ini adalah metode pengajaran untuk melihat tingkat penguasaan materi siswa melalui tingkat argumentasi ilmiah yang ditawarkan yaitu metode PCL .Selain itu, melalui metode PCL, guru dapat meningkatkan keterampilan argumentasi ilmiah mereka
0 komentar:
Posting Komentar