This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 27 November 2023

MANOVA DUA JALUR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Pada kali ini kita akan belajar tentang manova dua jalur, yuk mari bersama kita simak 




Share:

Minggu, 26 November 2023

ESAI KECIL : MANOVA SATU JALUR

 Assalamu'alaikum teman-teman, pada kali ini kita akan belajar tentang manova satu jalur, yuuk mari kita perhatikan slideshow di bawah ini


Share:

Sabtu, 25 November 2023

ANALISIS ARTIKEL : MANOVA SATU JALUR

Judul Artikel : ANALISIS MANOVA SATU ARAH UNTUK MELIHAT PERBEDAAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN WILAYAH PEMBANGUNAN UTAMA DI INDONESIA TAHUN 2017



ANALISIS ARTIKEL 

Latar Belakang

Hal melatarbelakangi penelitian di dalam artikel ini adalah permasalahan tentang pembangunan kesehatan di Indonesia yang belum merata terkhususnya mencakup kesahatan anak sehingga perlu dilakukan penilaian terhadap aspek kesehatan tersebut untuk mengetahui bagaimana pemerataan pembangunan yang telah dilakukan. Penelitian di dalam artikel ini menggunakan variabel bebas berupa kawasan utama pembangunan Indonesia dan variabel terikat berupa proporsi balita menurut status gizi dan indeks tuberkolosis/U serta penelitian di dalam artikel ini bertujuan untuk melihat perbedaan presentase balita menurut status gizi sangat pendek, pendek, dan normal berdasarkan empat wilayah pembangunan utama di Indonesia, serta melihat wilayah manakah yang memberikan pebedaan pengaruh pada presentase tersebut menggunkan metode MANOVA satu jalur

Metode

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah
persentase status gizi anak usia 0-59 bulan tahun 2017 menurut indeks TB/U yang disarikan dari
profil kesehatan Indonesia tahun 2017.Variabel yang digunakan terdiri dari variabel terikat
(X) dan variabel bebas (Y).  Di dalam artikel ini variabel bebasnya berupa kawasan utama pembangunan Indonesia sedangkan variabel terikatnya berupa proporsi balita menurut status gizi dan indeks tuberkolosis/U.
Penelitian dalam artikel ini menggunakan metode MANOVA dan harus memenuhi uji asumsi MANOVA. Uji asumsi yang harus terpenuhi di dalam artikel ini antara lain :
1. Terdapat minimal dua atau lebih variabel terikat dengan skala pengukuran interval atau
rasio.
2. Terdapat variabel bebas nonmetrik dengan skala pengukuran nominal atau ordinal.
3. Terpenuhinya pengujian normalitas pada variabel terikat.
4. Terdapat kesamaan matriks varians-kovarians


Hasil dan Pembahasan

Pada uji asumsi diperoleh hasil :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam artikel ini  dilakukan dengan dua tahap, yaitu uji normalitas
multivariat dan uji normalitas univariat menggunakan uji Henze-Zirkler.
Berikut hasil uji normalitas multivariat 
Dalam tabel tersebut menyatakan bahwa nilai p-value > α  ( 5%) . Hal ini berarti bahwa asumsi normalitas multivariat terpenuhi. 
Kemudian dilakukan uji normalitas univariat dan diperoleh hasil sebagai berikut 
Berdasarkan tabel tersebut, dengan hipotesis awal bahwa data berdistribusi normal univariat dan tingkat signifikansi (5% ), maka hasil pengujian  p-value > α  ( 5%) menyebabkan hipotesis awal diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa data untuk masing- masing variabel persentase status gizi sangat pendek, pendek, dan normal berdistribusi normal univariat. Hal ini berarti bahwa asumsi normalitas univariat terpenuhi untuk masing-masing variabel terikat

2. Uji Homoskedastitsitas
Uji homoskedastisitas dalam artikel ini dilakukan dengan dua jenis yaitu uji homogenitas varians dan uji homogenitas matriks kovarians. Berikut adalah hasil pengujian asumsi homogenitas varians
menggunakan uji Levene. 
Berdasarkan tabel tersebut, dengan hipotesis awal bahwa varians data homogen dan tingkat signifikansi (5%), maka dapat disimpulkan bahwa varians data untuk masing-masing variabel persentase status
gizi sangat pendek, pendek, dan normal homegen. Hal ini berarti bahwa asumsi homogenitas
ragam terpenuhi untuk masing-masing variabel terikat. Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan
hasil pengujian p-value > α  ( 5%) yang menyebabkan hipotesis awal diterima

Setelah uji asumsi MANOVA terpenuhi maka dapat dilakukan Uji MANOVA Satu Jalur
Di dalam artikel ini diperoleh hasil uji MANOVA satu jalur sebagai berikut

3. Uji MANOVA 
Uji signifikansi MANOVA dilakukan dalam dua tahap, yaitu uji secara serempak dan parsial. Berikut adalah hasil uji signifikansi MANOVA secara serempak menggunakan Uji Roy’s Largest Root.


Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwasanya nilai p-value <  α  ( 5%) maka memberikan hasil untuk menolak hipotesis awal. Hal ini berarti bahwa kesimpulan untuk pengujian ini adalah wilayah pembangunan berpengaruh setidaknya terhadap salah satu persentase status gizi sangat pendek, pendek, atau normal. Selanjutnya dapat dilakukan uji parsial untuk mengetahui persentase status gizi manakah yang dipengaruhi oleh wilayah pembangunan


Tabel tersebut  menunjukkan hasil pengujian signifikansi MANOVA secara parsial. Hipotesis awal dari uji ini adalah wilayah pembangunan tidak berpengaruh terhadap persentase status gizi i. Berdasarkan tabel tersebut, dengan tingkat signifikansi ( 5%), diperoleh hasil p-value <  α  ( 5%) untuk variabel persentase status gizi sangat pendek dan normal, serta  p-value > α  ( 5%) untuk variabel persentase status gizi pendek. Hal ini berarti bahwa hipotesis awal ditolak untuk variabel persentase status gizi sangat pendek dan normal, serta diterima untuk variabel persentase status gizi pendek. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian ini adalah wilayah pembangunan berpengaruh terhadap persentase balita dengan status gizi sangat pendek dan normal, serta tidak berpengaruh terhadap persentase balita dengan status gizi pendek. Artinya persentase balita dengan status gizi sangat pendek dan normal berbeda-beda sesuai wilayah pembangunan karena wilayah pembangunan mempengaruhi kedua status gizi tersebut. Sedangkan persentase balita dengan status gizi pendek sama untuk semua wilayah pembangunan karena wilayah pembangunan tidak mempengaruhi status gizi tersebut.

Kesimpulan

Kesimpulan di dalam artikel ini diperoleh bahwa
1. Wilayah pembangunan berpengaruh terhadap persentase balita dengan status gizi sangat pendek dan normal. Artinya persentase balita dengan status gizi sangat pendek dan normal berbeda-beda sesuai wilayah pembangunan karena wilayah pembangunan mempengaruhi persentase balita dengan kedua status gizi tersebut.
2. Tidak ada perbedaan pengaruh antara wilayah pembangunan A, B, C, dan D terhadap persentase balita menurut status gizi sangat pendek dan normal di Indonesia. Artinya masing-masing pasangan wilayah pembangunan A dan B, A dan C, A dan D, B dan C, B dan D, serta C dan D tidak memiliki perbedaan pengaruh yang nyata terhadap persentase balita menurut status gizi sangat pendek dan normal di Indonesia.



Share:

Minggu, 19 November 2023

ESAI KECIL : ANCOVA SATU JALUR

 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh teman2, pada kali ini kita akan belajar tentang ancova satu jalur, Yuk Mari kita Simak Bersama


Share:

Sabtu, 18 November 2023

ANALISIS ARTIKEL : ANCOVA DUA JALUR

 Judul Artikel : EFEKTIFITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DAN GUIDED DISCOVERY DITINJAU DARI KETRAMPILAN PEMECAHA MASALAH MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR

Link Artikel : https://drive.google.com/file/d/1QRAcSQvXzMT5Hg3QdBDpAu0gKKGInUV4/view?usp=sharing


ANALISIS ARTIKEL

Dalam artikel ini bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan hasil belajar matematika kelas 4 SD Dabin 2 dan 3 kecamatan Godong Grobogan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan Guided Discovery. Artikel ini menggunakan penelitian berjenis eksperimen dengan sampel siswa kelas 4 SD Dabin 2 yang berjumlah 55 orang dan Dabin 3 berjumlah 62 orang.  Analisa data di dalam artikel ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap awal menggunakan nilai pretest dan analisa tahap akhir menggunakan nilai postest. Tahap awal dan akhir dihitung menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji homogenitas koefisien regresi linier dan uji ANCOVA dua jalur

Analisis Covariat (ANCOVA) merupakan perpaduan antara Analisis Varian (ANOVA) & regresi. ANCOVA lebih mirip dengan ANOVA faktorial, hal ini beralasan dapat memberi tahu informasi tambahan dari apa yang didapat dengan mempertimbangkan 1 variabel independen pada  waktu bersamaan tanpa mempengaruhi variabel lainnya. ANCOVA 2 jalur digunakan untuk menentukan apakah ada efek interaksi antara dua variabel independen pada variabel dependen kontinu (yaitu, jika ada efek interaksi dua jalur), setelah menyesuaikan/mengontrol satu atau lebih kovariat kontinu. Dalam banyak hal, ANCOVA dua jalur dapat dianggap sebagai perpanjangan dari ANCOVA satu jalur untuk menggabungkan variabel independen kedua atau perpanjangan dari ANOVA dua jalur untuk menggabungkan satu atau lebih kovariat kontinu. ANCOVA dua jalur dapat dijelaskan dengan jumlah kelompok di setiap variabel independen.

Dalam artikel ini, hasil uji normalitas menunjukkan data berdistribusi normal, uji homogenitas yang menunjukkan varian data homogen, dan uji homogenitas koefisien regresi linier yang menunjukkan kedua model beregresi linier maka dapat dikatakan uji persyaratan telah terpenuhi, setelah itu dilakukan uji ANCOVA atau uji kombinasi analisis regresi dan varian. Berikut hasil uji ANCOVA dua jalur di dalam artikel ini


Dari tabel  uji ANCOVA TWO WAYS di atas memberikan informasi besarnya nilai F dan sigifikansinya. Pada sumber varian corrected model, nampak bahwa F hitung sebesar 8,402 dengan taraf signifikansi hitung 0,000. Oleh karena 0,000 <α= 0,050, maka dampak variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen signifikan. Maknanya bahwa model pembelajaran Discovery Learning dan pretest secara simultan memiliki dampak yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar siswa, dibandingkan dengan model pembelajaran Guided Discovery Pada varian intercept nampak bahwa F hitung sebesar 174,828 dengan taraf signifikansi hitung 0,000. Oleh karena 0,000<α= 0,050, maka nilai intercept signifikan. Nilai intercept merupakan besaran konstanta perubahan nilai variabel dependen sebesar nilai tersebut meskipun tanpa dipengaruhi keberadaan kovariat dan variabel independen. Pada kovarian skor_2 diperoleh data F hitung 0,898, dengan taraf signifikansi 0,344. Oleh karena 0,344 >α= 0,050, maka nilai dampak kovariat tidak signifikan. Artinya tidak ada perbedaan antara ketrampilan pemecahan masalah menggunakan model Discovery Learning dan Guided Discovery yang berdampak pada hasil belajar matematika.

KESIMPULAN
Kesimpulan di dalam artikel ini setelah dilakukan pengujian adalah tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan pada siswa kelas 4 SD Dabin 2 dan Dabin 3 dalam menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan Guided Discovery




Share:

Minggu, 12 November 2023

ESAI KECIL : ANAVA DUA JALUR

 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh teman-teman, pada kali ini kita akan mempelajari tentang anova dua jalur, mari disimak bersama


Share:

Senin, 06 November 2023

ANALISIS ARTIKEL : ANAVA DUA JALUR

 Judul Artikel : Pengungkapan Efektivitas Model Pembelajaran Melalui Anava Dua Faktorial

Link Artikel : https://drive.google.com/file/d/1PWd2RKSXVFxlp6qE9zKbsUT4S8etx0lG/view?usp=sharing


ANALISIS ARTIKEL

Dalam artikel ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran yang dipengaruhi oleh tingkat kemampuan awal siswa dan pengaruh gabungan (efek interaksi) antar pembelajaran
model dan tingkat kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika siswa. Jenis penelitian yang digunakan di dalam artikel ini adalah eksperimen semu.
Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat, dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Desain penelitian dalam artikel ini berbentuk randomized pretest-posttest Control Group Design, yaitu desain kelompok kontrol pretes-postes yang melibatkan dua kelompok dan pengambilan sampel dilakukan secara acak kelas. 
Analisis data dalam artikel in dilakukan dengan Anava dua faktor, baik untuk skor tes kemampuan awal
maupun skor tes hasil belajar. Berkaitan dengan analisis ini akan dijelaskan hal-hal sebagai berikut: 1) Unit eksperimen adalah siswa, 2) Karakteristik yang diamati adalah hasil belajar matematika siswa, berupa skor tes, 3) Faktor A adalah model pembelajaran, terdiri dari 2 model yaitu model pembelajaran I (TTW) dan model pembelajaran II (Ceramah). Faktor B adalah tingkat kemampuan awal siswa, yang terdiri dari 3 tingkat (tinggi, sedang, rendah). Namun sebelum data hasil belajar dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji keseimbangan data kemampuan awal, uji normalitas, dan uji homogenitas. Selanjutnya melakukan analisis data dengan langkah-langkah
sebagai berikut : 1) Merumuskan hipotesis statistic, 2) Taraf signifikansi, α =5%, 3) menghitung F rasio, 4) membandingkan Frasio dengan Ftabel, 5) penarikan kesimpulan 
Dalam artikel ini pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis variansi dua jalur dengan sel yang tak sama. Pengujian Hipotesis dengan Kriteria H0 diterima jika thitung < ttabel, pada taraf nyata ⍺ = 0,05 dan dk= (n1+n2-2) atau nilai sig > 0,05. Dari hasil uji Anava 2 arah diperoleh bahwa nilai sig = 0,00 < 0,05 yang artinya H0 ditolak. Jika H0 ditolak berarti H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai postes/ hasil belajar berdasarkan model pembelajaran. Hal ini didukung pula dengan nilai rataan marjinal dari masing masing model pembelajaran, yaitu mean TTW sebesar 11,889 sedangkan mean konvensional sebesar 9,578. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran TTW lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. 





Share:

Minggu, 05 November 2023

ESAI KECIL : ANAVA SATU JALUR

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh teman2, pada kali ini kita akan belajar lebih mendalam tentang anava satu jalur, yuk mari kita simak bersama 😀


Share:

Jumat, 03 November 2023

ANALISIS ARTIKEL : ANAVA SATU JALUR

 Judul Artikel : KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL PROBLEM BASED LEARNING, PROBLEM SOLVING, DAN INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPS

Link Artikel https://drive.google.com/file/d/1XNdqKRIWdfRTi5EKZ9lcz0orhkmu6_xA/view?usp=sharing


ANALISIS ARTIKEL :

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keefektifan antara pembelajaran model Problem Based Learning, Problem Solving dan Inquiry dan metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode kuantitatif jenis eksperimen semu dengan posttest-only control group design yang sudah dimodifikasi sesuai dengan quasi-experimental research

Analisis data dalam artikel ini menggunakan One Way Anova yang sering kita kenal dengan anava satu jalur pada taraf signifikansi 0.05. 

Pada pengujian hitoptesis dalam artikel ini menggunakan anava satu arah/jalur yang merupakan jenis uji statistika parametrik yang bertujuuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata antara dua atau lebih kelompok sampel yang sebelumnya telah di uji prasyarat analisis parametrik (uji normalitas dan homogenitas). Berikut persamaan anava satu arah yang dilakukan dalam artikel ini

Serta berikut ini kriteria pengujian nya :
Dari hasil analisis data di dalam artikel ini dapat disimpulkan bahwa 
  1. Terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran yang signifikan antara peserta didik yang belajar dengan model Problem Based Learning di SMPN 1 Semboro, Problem Solving di SMPN 3 Tanggul, dan Inquiry di SMPN 1 Sumberbaru
  2. Tidak terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran yang signifikan antara peserta didik SMPN 1 Semboro yang belajar dengan model Problem Based Learning dan Peserta didik SMPN 3 Tanggul yang belajar dengan model Problem Solving 
  3. Terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran yang signifikan antara peserta didik SMPN 1 Semboro yang belajar dengan model Problem Based Learning dan peserta didik SMPN 1 Sumberbaru dengan model pembelajaran Inquiry
  4. Terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran yang signifikan antara peserta didik SMPN 3 Tanggul yang belajar dengan model Problem Solving dan peserta didik SMPN 1 Sumberbaru dengan model pembelajaran Inquiry 
NOVELTY 
Penelitian untuk mengetahui perbedaan keefektifan antara pembelajaran model Problem Based Learning, Problem Solving dan Inquiry pada tahun itu masih sangat jarang dilakukan




Share:

Labels

Blogger templates