Judul Artikel : Pengungkapan Efektivitas Model Pembelajaran Melalui Anava Dua Faktorial
Link Artikel : https://drive.google.com/file/d/1PWd2RKSXVFxlp6qE9zKbsUT4S8etx0lG/view?usp=sharing
Dalam artikel ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran yang dipengaruhi oleh tingkat kemampuan awal siswa dan pengaruh gabungan (efek interaksi) antar pembelajaran
model dan tingkat kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika siswa. Jenis penelitian yang digunakan di dalam artikel ini adalah eksperimen semu.
Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat, dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Desain penelitian dalam artikel ini berbentuk randomized pretest-posttest Control Group Design, yaitu desain kelompok kontrol pretes-postes yang melibatkan dua kelompok dan pengambilan sampel dilakukan secara acak kelas.
Analisis data dalam artikel in dilakukan dengan Anava dua faktor, baik untuk skor tes kemampuan awal
maupun skor tes hasil belajar. Berkaitan dengan analisis ini akan dijelaskan hal-hal sebagai berikut: 1) Unit eksperimen adalah siswa, 2) Karakteristik yang diamati adalah hasil belajar matematika siswa, berupa skor tes, 3) Faktor A adalah model pembelajaran, terdiri dari 2 model yaitu model pembelajaran I (TTW) dan model pembelajaran II (Ceramah). Faktor B adalah tingkat kemampuan awal siswa, yang terdiri dari 3 tingkat (tinggi, sedang, rendah). Namun sebelum data hasil belajar dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji keseimbangan data kemampuan awal, uji normalitas, dan uji homogenitas. Selanjutnya melakukan analisis data dengan langkah-langkah
sebagai berikut : 1) Merumuskan hipotesis statistic, 2) Taraf signifikansi, α =5%, 3) menghitung F rasio, 4) membandingkan Frasio dengan Ftabel, 5) penarikan kesimpulan
Dalam artikel ini pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis variansi dua jalur dengan sel yang tak sama. Pengujian Hipotesis dengan Kriteria H0 diterima jika thitung < ttabel, pada taraf nyata ⍺ = 0,05 dan dk= (n1+n2-2) atau nilai sig > 0,05. Dari hasil uji Anava 2 arah diperoleh bahwa nilai sig = 0,00 < 0,05 yang artinya H0 ditolak. Jika H0 ditolak berarti H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai postes/ hasil belajar berdasarkan model pembelajaran. Hal ini didukung pula dengan nilai rataan marjinal dari masing masing model pembelajaran, yaitu mean TTW sebesar 11,889 sedangkan mean konvensional sebesar 9,578. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran TTW lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.
0 komentar:
Posting Komentar