Minggu, 17 September 2023

ANALISIS ARTIKEL : UJI PRASYARAT ANALISIS : NORMALITAS, HOMOGENITAS DAN LINIERITAS

 Link Artikelhttps://drive.google.com/file/d/1YoC4pz-oaMvculCO-BgfokT_CijZdGY-/view?usp=drive_link

Judul Artikel : Pengaruh Penerapan Model Blended Learning terhadap Self-Efficacy dan Hasil Belajar Matematika


ANALISIS ARTIKEL

            Pada bagian pendahuluan artikel ini, peneliti menuliskan beberapa alasan tentang latar belakang penulisan artikel ini, titik fokus yang jadi permasalahan adalah pembelajaran tatap muka yang terbatas diakibatkan oleh pandemi covid 19 sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa  terutama pada pelajaran matematika. Sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami materi pembelajaran yang diberikan melalui pembelajaran daring. Oleh karena itu peneliti di dalam artikel ini ingin menerapkan pembelajaran Blended Learning yaitu pembelajaran kombinasi antara pembelajaran tradisional dan modern.



            Desain penelitian dalam artikel ini menggunakan pre experimental design dengan jenis one group pretest-postest  design kemudian populasi dari penelitian yang dilaksanakan adalah 64 siswa kelas IV SD Inpres Belaka Kabupaten Goa dan dengan metode simple random sampling  terpilih kelas IVA yang terdiri dari 22 siswa. Teknik pengumpulan data berupa bentuk tes (pretest dan posttest), angket yang berguna untuk memperoleh data self-efficacy berupa penjelasan tentang sikap atau karakter seseorang

Itu sedikit gambar di dalam artikel ini, selanjutnya kita lebih fokus untuk menganilisis teknik analisis data didalam artikel ini yang berkaitan dengan apa yang kita ingin pelajari yaitu tetntang uji normalitas dan homogenitas.

Teknik analisis data di dalam artikel menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial parametrik. Analisis inferensial parametrik seperti yang kita tahu pada pembelajaran sebelumnya adalah analisis yang digunakan untuk menguji populasi melalui data statistik dan itu membutuhkan terlebih dahulu uji prasyarat meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Kita ingat sejenak, jika melakukan analisis data melalui statistika inferensial parametrik, data harus berdistribusi normal. Uji normalitas di dalam artikel ini yang digunakan yaitu uji Saphiro-wilk dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 20 dengan taraf signifikan sebesar 5%. Untuk informasi, uji Shapiro Wilk adalah sebuah metode atau rumus perhitungan sebaran data yang dibuat oleh shapiro dan wilk. Metode shapiro wilk adalah metode uji normalitas yang efektif dan valid digunakan untuk sampel berjumlah kecil. Apabila nilai probabilitas lebih besar dari taraf nyata 0,05 maka dinyatakan berdistribusi normal. Dalam artikel ini dari hasil uji normalitas dikatakan data kelas berdistribusi normal dikarenakan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05


Kemudian dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui populasi data antara dua kelompok atau lebih data memiliki varian yang sama. Untuk melakukan uji homogenitas pada artikel ini dilakukan uji Levene dengan taraf signifikan 5 %.

Apabila nilai probabilitas lebih besar dari taraf nyata 0,05 maka dinyatakan homogen. Dalam artikel ini dari hasil uji homogenitas dikatakan homogen dikarenakan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05


Selanjutnya dilakukan uji hipotesis, Uji hipotesis dalam artikel ini dilakukan dengan uji-t (paired sample T test). Uji T (Test T) adalah salah satu test statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Apabila nilai Sig kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sedangkan jika Sig lebih dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. H0 dalam artikel ini adalah tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran blended learning terhadap self-efficacy  dan hasil belajar matematika peserta didik kelas IV dan Ha adalah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran blended learning terhadap self-efficacy  dan hasil belajar matematika peserta didik kelas IV. 


Berdasarkan data yang diperoleh dari artikel ini diketahui nilai signifikan kurang dari 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima



 NOVELTY

Penerapan pembelajaran model Blended Learning tergolong masih baru dilaksankan terutama pada masa pandemi Covid 19


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Labels

Blogger templates